komponin

Kemarin sewaktu saya iseng – iseng browsing mencari informasi tentang komputer, secara tidak sengaja saya menemukan beberapa ebook tentang cara merakit komputer. Walau sekarang merakit komputer bagi saya sudah terbilang mudah, namun tidak saat saya pertama kali belajar merakit komputer beberapa tahun yang lalu. Tanpa panduan apapun dan hanya berbekal manual book dari motherboard saja saya belajar merakit komputer sendiri. Beruntung tidak ada yang error sehingga komputer rakitan pertama saya tersebut tidak rusak.. happy Nah, ebook yang saya temukan ini terdiri dari 3 buah ebook yang semuanya membahas mengenai cara merakit komputer. Di ebook ini dilengkapi juga dengan gambar untuk tiap – tiap langkah nya sehingga akan memudahkan anda dalam belajar merakit komputer. Memang merakit komputer kelihatannya sangat sepele..tapi sebenarnya jika kita salah merakit, maka bisa saja terjadi hal – hal yang tidak kita inginkan, dan kita tahu sendiri..betapa mahalnya harga hardware – hardware komputer tersebut. Karena itulah diperlukan panduan tentang cara merakit komputer khususnya bagi siapapun yang baru pertama kali merakit komputer.

Jumat, 10 Desember 2010

MERAPIKaskuz News Kabar Mbah Maridjan dan Letusan Merapi * Home »Kaskuz News » Breaking News » Kabar Mbah Maridjan dan Letusan Merapi Kabar Mbah Maridjan dan Letusan Merapi Sponsored Link Mbah Maridjan Dikabarkan tewas, namun ada juga kabar yang mengatakan juru kunci gunung merapi ini selamat, hingga kini kabar berita terbaru mengenai perkembangan situasi letusan merapi masih menjadi topik hangat, dugaan Mbah Marijan ikut menjadi korban awan panas Gunung Merapi kian kuat. “Kami memperoleh informasi bahwa Mbah Marijan meninggal kian kuat. Ini didasarkan pada struktur wajah dan baju batik yang dikenakan salah satu jenazah yang ditemukan di rumah Mbah Marijan,” Lalu jika mbah maridjan selamat jadi siapakah mayat berbaju batik yang sedang bersujud di rumah mbah maridjan? Ki Surakso Hargo alias Mbah Maridjan ditemukan selamat di lereng Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta. Juru kunci Gunung Merapi ini ditemukan dalam kondisi lemas. Mbah Maridjan sebelumnya misterius setelah belasan orang ditemukan tak bernyawa lagi di rumahnya. Salah seorang di antara korban tewas adalah wartawan vivanews.com. Mereka terkena awan panas yang ditiupkan Merapi. Setidaknya lima korban ditemukan tewas di sekitar rumah Mbah Maridjan, kawasan Kinah Rejo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Sementara tiga lainnya tewas akibat letusan Gunung Merapi di Rumah Sakit Panti Nuhgroho, Pakem Sleman hingga pukul 23.00 WIB. “Yang meninggal di Rumah Sakit Panti Nugroho tiga orang. Enam lainnya dirujuk ke RSUP Sardjito karena luka bakar tubuhnya 90 persen akibat awan panas,” kata Martono, petugas pendaftar di RS Panti Nugroho, Selasa (26/10) malam. Pasien luka akibat letusan gunung tersebut yang masih dirawat sebanyak lebih dari 10 orang. Saat ini masih banyak ambulan yang berseliweran mengeakusi korban di beberapa wilayah seperti Kepuharjo, Cangkringan. Sponsored LinkKaskuz News Kabar Mbah Maridjan dan Letusan Merapi * Home »Kaskuz News » Breaking News » Kabar Mbah Maridjan dan Letusan Merapi Kabar Mbah Maridjan dan Letusan Merapi Sponsored Link Mbah Maridjan Dikabarkan tewas, namun ada juga kabar yang mengatakan juru kunci gunung merapi ini selamat, hingga kini kabar berita terbaru mengenai perkembangan situasi letusan merapi masih menjadi topik hangat, dugaan Mbah Marijan ikut menjadi korban awan panas Gunung Merapi kian kuat. “Kami memperoleh informasi bahwa Mbah Marijan meninggal kian kuat. Ini didasarkan pada struktur wajah dan baju batik yang dikenakan salah satu jenazah yang ditemukan di rumah Mbah Marijan,” Lalu jika mbah maridjan selamat jadi siapakah mayat berbaju batik yang sedang bersujud di rumah mbah maridjan? Ki Surakso Hargo alias Mbah Maridjan ditemukan selamat di lereng Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta. Juru kunci Gunung Merapi ini ditemukan dalam kondisi lemas. Mbah Maridjan sebelumnya misterius setelah belasan orang ditemukan tak bernyawa lagi di rumahnya. Salah seorang di antara korban tewas adalah wartawan vivanews.com. Mereka terkena awan panas yang ditiupkan Merapi. Setidaknya lima korban ditemukan tewas di sekitar rumah Mbah Maridjan, kawasan Kinah Rejo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Sementara tiga lainnya tewas akibat letusan Gunung Merapi di Rumah Sakit Panti Nuhgroho, Pakem Sleman hingga pukul 23.00 WIB. “Yang meninggal di Rumah Sakit Panti Nugroho tiga orang. Enam lainnya dirujuk ke RSUP Sardjito karena luka bakar tubuhnya 90 persen akibat awan panas,” kata Martono, petugas pendaftar di RS Panti Nugroho, Selasa (26/10) malam. Pasien luka akibat letusan gunung tersebut yang masih dirawat sebanyak lebih dari 10 orang. Saat ini masih banyak ambulan yang berseliweran mengeakusi korban di beberapa wilayah seperti Kepuharjo, Cangkringan. Sponsored Link

Berita merapi terkini meliputi banyaknya jenaza yang sudah di identifikasi berjumlah 11 orang yang sudah menjadi korban gunung merapi. Berita terbaru gunung merapi terkini ini di kabarkan oleh Tim forensik RS Dr Sardjito Yogyakarta dibantu tim Disaster Victim Identification Polda DIY yang sudah berhasil mengidentifikasi 11 jenazah korban letusan Gunung Merapi pada Jumat dinihari. Dan ini menjadi terorwarga setempat merapi yang sudah harus mengungsi untuk bisa menghindari bahaya merapi tersebut.
Daftar nama korban merapi terbaru ini meliputi :
1. Asrori (26), laki-laki penduduk Purwosari, Puring, Kebumen
2. Septiani Nur Rahma Putri (20), perempuan, penduduk Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman
3. Suroto Banar, perempuan, penduduk Cangkringan, Sleman
4. Edi Hantoro (28), laki-laki, penduduk Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman
5. Ponco Kardi (59), laki-laki, penduduk Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman
6. Suroso (30), laki-laki, penduduk Cangkringan, Sleman
7. Faif Adi Saputro (16/20), laki-laki, penduduk Plumbon, Sleman
8. Yeni Fatimah Ekasari (20), perempuan, penduduk Bronggang, Argomulyo, Sleman
9. Ruslani (29), penduduk Bronggang, Argomulyo, Sleman
10. Prawiro Misih, penduduk Guglon, Wukirsari, Cangkringan, Sleman
11. Srono Paino (70), laki-laki, penduduk Guglon, Wukirsari, Cangkringan, Sleman
Berdasarkan informasi dari tim Disaster Victim Identification (DVI) sebanyak dua jenazah telah diambil keluarganya, yaitu Edi Hantoro yang akan dimakamkan di Prambanan dan Ny Suroto Banar, yang akan dimakamkan di Wonosari, Gunung Kidul.
      Merapi Terus Keluarkan Awan Panas

Kompas/Iwan Setiyawan 
Dibaca : 226 kali | Komentar: 0
Yogyakarta, Warta Kota
GUNUNG Merapi masih terus mengeluarkan awan panas pascaerupsi pada Selasa (26/10) dan setidaknya sudah ada dua kali luncuran awan panas pada Jumat (29/10) sejak pukul 06.00 hingga pukul 09.00.
"Awan panas masih terus menerus keluar sehingga kami pun masih akan menetapkan Merapi dalam status awas," kata Kepala Badan Geologi R Sukhyar di Yogyakarta, Jumat.
Berdasarkan data pengamatan di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, terjadi dua kali awan panas yaitu pada pukul 06.10 terjadi semburan awan panas sekitar tiga menit, dan luncuran awan panas pada pukul 08.41 selama sekitar sembilan menit.
Namun demikian, pihak BPPTK belum dapat memastikan arah dan jarak luncuran karena kondisi cuaca di sekitar puncak Merapi berkabut.
Selain luncuran awan panas, juga terjadi 87 kali guguran, 53 kali gempa multiphase dan 16 kali gempa vulkanik.
Menurut dia, selain awan panas juga telah terlihat titik api diam di puncak Gunung Merapi yang biasanya akan diikuti dengan pembentukan kubah lava baru.
"Kemungkinan terjadi letusan sudah cukup kecil, namun yang perlu diwaspadai adalah posisi kubah lava tersebut sehingga bisa dilakukan antisipasi dini karena dikhawatirkan akan terjadi guguran awan panas apabila posisinya tidak terlalu stabil," katanya.
Selain awan panas guguran, Gunung Merapi juga masih memiliki ancaman lain yaitu banjir lahar apalagi saat hujan terjadi.
"Saat ada hujan, letusan sekunder di badan sungai masih mungkin terjadi karena ada material vulkanik bersuhu cukup tinggi di sungai tersebut," katanya.
Ia memperkirakan, material vulkanik yang dimuntahkan Gunung Merapi pada Selasa (26/10) mencapai sekitar 8 juta meter kubik, dan enam juta meter kubik di antaranya berada di Kali Gendol.

Merapi Mengancam Lagi

Merapi Mengancam Lagi. Berita terbaru, BPPTK Yogyakarta masih kesulitan memperkirakan kapan erupsi Gunung Merapi akan terjadi. Pasalnya, aktifitas Gunung Merapi cenderung fluktuatif. Hari ini aktifitas bisa meningkat namun besok bisa kembali turun.
Merapi Mengancam Lagi
Hal ini diketahui berdasarkan data yang tercatat di pos pengamatan Merapi, Pos Ngepos, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Aktivitas vulkanik Merapi bahkan cenderung menurun dibanding sehari sebelumnya.
Pada Senin (18/10), terjadi gempa vulkanik B (dangkal, red) sebanyak 8 kali namun gempa vulkanik A (dalam) justru tidak ada. Untuk gempa multiphase terjadi sebanyak 75 kali dan guguran lava pijar 13 kali.
“Aktifitas ini menurun dibanding Minggu kemarin. Kemarin, gempa vulkanik dalam mencapai 14 kali, dangkal 43 kali, multiphase 367 kali dan guguran lava mencapai 60 kali. Asap sulfatara putih tebal juga mencapai ketinggian 420 meter ke arah selatan,” kata petugas Pos Ngepos Retiyo, Senin (18/10).
Retiyo menegaskan bahwa data tersebut masih bersifat sementara. Artinya, setiap saat bisa terjadi perubahan karena perkembangan aktifitas berlangsung dinamis. Selain itu, akhir-akhir ini puncak Merapi juga lebih sering tertutup kabut tebal. Hal ini menyulitkan pengamatan secara visual.
Hujan deras juga mengguyur puncak Merapi dalam beberapa hari terakhir. Hal ini bisa melarutkan material vulkanik Merapi tahun 2006. “Hari ini ketinggian asap solfatara turun menjadi hanya 160 meter,” kata dia.
Menurut Retiyo sejauh ini jalur pendakian Gunung Merapi masih diperbolehkan namun hanya untuk pendaki profesional. Para pendaki juga harus mendapatkan ijin dari petugas di Pos Babadan, Magelang dan Pos Selo di Boyolali.
Sementara itu, untuk melakukan evakuasi warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Magelang menyiapkan 750 armada. Armada juga akan digunakan untuk tim medis dan tim SAR.
Kaskuz News

Kabar Mbah Maridjan dan Letusan Merapi

»Kaskuz News » Breaking News » Kabar Mbah Maridjan dan Letusan Merapi

Kabar Mbah Maridjan dan Letusan Merapi

Sponsored Link
Mbah Maridjan Dikabarkan tewas, namun ada juga kabar yang mengatakan juru kunci gunung merapi ini selamat, hingga kini kabar berita terbaru mengenai perkembangan situasi letusan merapi masih menjadi topik hangat, dugaan Mbah Marijan ikut menjadi korban awan panas Gunung Merapi kian kuat. “Kami memperoleh informasi bahwa Mbah Marijan meninggal kian kuat. Ini didasarkan pada struktur wajah dan baju batik yang dikenakan salah satu jenazah yang ditemukan di rumah Mbah Marijan,” Lalu jika mbah maridjan selamat jadi siapakah mayat berbaju batik yang sedang bersujud di rumah mbah maridjan?
Ki Surakso Hargo alias Mbah Maridjan ditemukan selamat di lereng Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta. Juru kunci Gunung Merapi ini ditemukan dalam kondisi lemas.
Mbah Maridjan sebelumnya misterius setelah belasan orang ditemukan tak bernyawa lagi di rumahnya. Salah seorang di antara korban tewas adalah wartawan vivanews.com. Mereka terkena awan panas yang ditiupkan Merapi. Setidaknya lima korban ditemukan tewas di sekitar rumah Mbah Maridjan, kawasan Kinah Rejo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Sementara tiga lainnya tewas akibat letusan Gunung Merapi di Rumah Sakit Panti Nuhgroho, Pakem Sleman hingga pukul 23.00 WIB.
“Yang meninggal di Rumah Sakit Panti Nugroho tiga orang. Enam lainnya dirujuk ke RSUP Sardjito karena luka bakar tubuhnya 90 persen akibat awan panas,” kata Martono, petugas pendaftar di RS Panti Nugroho, Selasa (26/10) malam.
Pasien luka akibat letusan gunung tersebut yang masih dirawat sebanyak lebih dari 10 orang. Saat ini masih banyak ambulan yang berseliweran mengeakusi korban di beberapa wilayah seperti Kepuharjo, Cangkringan.
Sponsored Link                          rah luncuran lava dan awan panas ke arah selatan dan barat, kali ini bagian selatan gunung Merapi yakni objek wisata kaliurang dan sekitarnya di guyur hujan abu tebal sebagai efek dari wedus gembel merapi.

Warga sekitar segera diungsikan di posko-posko pengungsian di sekitar desa Kepuharjo. Belum ada laporan tentang tentang korban jiwa dalam peristiwa ini. sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar